Layanan KA Terganggu Parah hingga Warga Susah Akses Tempat Kerja
Banjir yang melanda sebagian Jakarta dan sekitarnya menyebabkan perjalanan kereta api komuter dan jarak jauh terganggu. Meski ada kebijakan pengembalian tiket, warga tetap merugi seperti sulit mengakses tempat kerja.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Senin (24/2/2020) malam mengakibatkan perjalanan kereta api terganggu karena rel kereta terimbas banjir. Karena itu, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta memberlakukan pembatalan tiket bagi para penumpang.
Eva Chairunisa, Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Selasa (25/2/2020), menjelaskan, banjir berdampak terhadap keterlambatan perjalanan kereta api jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen, dan Jakarta Kota.
Atas keterlambatan itu, PT KAI Daop 1 Jakarta memberlakukan pembatalan tiket KA atau bea pengembalian khusus bagi penumpang yang ingin membatalkan perjalanan.
Penumpang yang ingin membatalkan perjalanan dan pengin mendapatkan bea pengembalian khusus, lanjut Eva, mesti memenuhi sejumlah ketentuan.
Pengembalian bea khusus ini berlaku bagi penumpang keberangkatan KA dari Daop 1 Jakarta, baik yang terkena dampak banjir langsung maupun tidak langsung dengan jadwal keberangkatan pada 25 Februari 2020 mulai pukul 05.00 sampai dengan pukul 12.00.
Pembatalan tiket ataupun pengembalian bea dapat dilakukan maksimal 3 x 24 jam setelah jadwal keberangkatan kereta api. Untuk proses pembatalan, penumpang wajib menyertakan bukti fisik tiket dan kartu tanda penduduk atau kartu Identitas lain yang asli dengan nama sesuai pada tiket.
Pembatalan tiket hanya dapat dilakukan di loket stasiun.
”Untuk area Jakarta, bagi calon penumpang kereta api terdampak banjir yang ingin membatalkan tiket dapat melakukan pembatalan di Stasiun Gambir, Pasar Senen, dan Jakarta Kota. Di luar area Jakarta pembatalan juga dapat dilakukan di Stasiun Bogor, Bekasi, Cikampek, Rangkasbitung, dan Serang. Atau bisa juga melalui stasiun online lainnya yang memungkinkan. Pembatalan dapat dilakukan maksimal tiga hari setelah jadwal keberangkatan dan bea tiket akan dikembalikan 100 persen secara tunai,” papar Eva Chairunisa.
Bukan hanya itu, tiket yang dapat dibatalkan juga termasuk tiket kembali atau pergi-pulang (PP) serta tiket lain yang memiliki sifat persambungan atas nama penumpang yang memiliki tiket KA keberangkatan wilayah Daop 1 Jakarta tanggal keberangkatan 25 Februari 2020. Misalnya, untuk perjalanan Gambir-Jember, maka tiket menyambung dengan KA selanjutnya akan digantikan.
Baca juga : Mereka yang Tak Bisa Sampai ke Tempat Kerja karena Banjir
PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau calon penumpang yang ingin melakukan pembatalan tiket agar tidak lupa membawa kartu identitas (KTP) asli sesuai dengan yang tertera di tiket, dan tiket atau struk resmi pembelian tiket. Kemudian langsung mengunjungi loket go show yang ada di stasiun untuk bea pengembalian.
Perjalanan KA terganggu
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakrta sejak Senin (24/2/2020) mengakibatkan sejumlah perjalanan kereta api di area PT KAI Daop 1 Jakarta mengalami gangguan. PT KAI melakukan perubahan waktu keberangkatan kereta jarak jauh.
Eva Chairunisa menuturkan, sejumlah titik jalur lintas KA di area Daop 1 Jakarta terimbas banjir dengan ketinggian bervariasi di atas kop rel. Adapun area jalur rel yang terimbas di antaranya emplasemen Stasiun Kampung Bandan; ketinggian air mencapai 15 sentimeter di atas kop rel. Saat ini, jalur belum dapat dilintasi kereta api. Perjalanan kereta rel listrik (KRL) dari Bogor menuju Jatinegara hanya sampai Manggarai.
Kemudian pada Wesel 17 dan 18 Stasiun Jakarta Gudang, ketinggian air mencapai 15 cm di atas kop rel. Kondisi itu menghambat proses perjalanan lokomotif KA jarak jauh.
Di Km 2+7/8 sekitar area Sudirman Baru Jalur hulu dan hilir (antara Tanah Abang dan Manggarai), ketinggian air mencapai 16 cm. Saat ini, jalur tidak dapat dilalui kereta api. Perjalanan KRL dari Bogor menuju Tanah Abang-Jatinegara hanya sampai Stasiun Manggarai
11 Kecamatan di Kota Bekasi Terendam, Lebih Banyak dari Awal Tahun 2020
”Area perangkat wesel di Stasiun Pasar Senen juga tergenang air hingga 20 cm di atas kop rel sehingga arus listrik dipadamkan sementara,” ucap Eva.
Tidak hanya itu, Eva menginfomasikankan kondisi Depo Lokomotif Jatinegara saat ini tergenang air. Itu mengakibatkan kereta jarak jauh belum bisa beroperasi sesuai jadwal, mengingat jalur rel pada depo belum dapat dilalui.
Atas kondisi sejumlah prasarana yang terdampak banjir itu, untuk keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, PT KAI Daop 1 melakukan sejumlah langkah berupa perubahan pola operasi hingga pembatalan perjalanan.
Untuk keberangkatan kereta api jarak jauh baik dari Stasiun Pasar Senen maupun Gambir, ada beberapa kereta api yang mengalami keterlambatan akibat genangan air. Perjalanan yang terdampak antara lain PLB 2A Argo Wilis (Gambir-Surabaya Gubeng). Jadwal keberangkatan kereta ini seharusnya pukul 05.00, tetapi berangkat dari Stasiun Gambir pukul 05.25, artinya terlambat 25 menit.
Untuk PLB 260A Kutojaya Utara (Jakarta Kota-Kutoarjo), seharusnya jadwal keberangkatan pukul 05.45, tetapi baru berangkat dari Stasiun Jakarta Kota pukul 08.55, terlambat 190 menit. KA 306A Bengawan (Pasar Senen-Purwosari) seharusnya jadwal keberangkatan pukul 06.30, tetapi baru berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 08.40, atau terlambat 130 menit.
KA 144A Gajahwong (Pasar Senen-Lempuyang) seharusnya jadwal keberangkatan pukul 06.45, tetapi belum dapat berangkat dari Stasiun Pasar Senen. KA 14 Argo Muria (Gambir-Semarang Tawang) seharusnya jadwal keberangkatan pukul 06.55, tetapi berangkat Stasiun Gambir pukul 08.00, atau terlambat 60 menit.
Baca juga : Polisi Bolehkan Motor Masuk 3 Ruas Tol karena Banjir
KA 262 Tawangjaya Prem (Pasar Senen-Semarang Tawang) seharusnya jadwal keberangkatan pukul 07.05, tetapi belum dapat berangkat dari Stasiun Pasar Senen. KA 56 Argo Parahyangan (Gambir-Bandung) seharusnya jadwal keberangkatan pukul 07.12, tetapi berangkat Stasiun Gambir pukul 08.45, atau terlambat 93 menit.
KA 146A Fajar Utama YK (Pasar Senen-Yogyakarta) seharusnya jadwal keberangkatan pukul 07.20, tetapi belum berangkat Stasiun Pasar Senen. KA 34 Argo Cheribon (Gambir-Cirebon) seharusnya jadwal keberangkatan pukul 07.30, tetapi belum dapat berangkat dari Stasiun Gambir. KA 340 Tegal Ekspres (Pasar Senen-Tegal) seharusnya jadwal keberangkatan pukul 07.40, tetapi belum dapat berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
PT KAI Daop 1, lanjut Eva, mengimbau para pengguna jasa kereta api jarak jauh dapat mengatur keberangkatan lebih awal menuju stasiun agar tidak tertinggal kereta mengingat sejumlah ruas jalan raya juga terdapat titik banjir.
Hingga kini, semua tim PT KAI Daop 1 Jakarta terus melakukan pemantauan kondisi di lintas untuk dapat memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api di sejumlah area jalur rel yang terdampak banjir.
PT KAI Daop 1 Jakarta juga memperkenankan para pengguna jasa yang terdampak gangguan di atas 60 menit untuk dapat melakukan pembatalan perjalanan dengan pengembalian bea 100 persen sesuai harga tiket. Selain itu, sebagai bentuk permohonan maaf sejumlah pengguna jasa yang mengalami kelambatan tinggi juga mendapatkan service recovery berupa makanan dan minuman.
Informasi perjalanan kereta api juga dapat diakses melalui KAI Access; website resmi KAI kai.id; contact center 121: (021)121; layanan pelanggan cs@kai.id; media sosial @keretaapikita (Twitter dan IG), Kereta Api Kita (Facebook) @KAI121 (Twitter), KAI121_(IG), dan KAI121 (Facebook).
Warga tak sampai ke tempat kerja
Akibat gangguan kereta api, KRL berjejer memenuhi seluruh jalur di Stasiun Bogor, Selasa (25/2/2020) pagi. Delapan jalur seolah menjadi tempat parkir KRL yang seharusnya hilir mudik mengantar penumpang.
Kondisi ini disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Senin (24/2/2020) dini hari hingga Selasa (25/2/2020) pagi. Akibatnya, sejumlah kawasan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi terendam banjir dan tidak dapat dilalui kendaraan, termasuk KRL.
”Jalur 3 utara keberangkatan seharusnya pukul 08.15. Rangkaian mengalami banyak keterlambatan. Kami mohon maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan perjalanan Anda,” ujar petugas KRL Stasiun Bogor sekitar pukul 09.47.
Tak hanya keterlambatan, rangkaian KRL pun hanya mengantar penumpang sampai Stasiun Manggarai dan Stasiun Jakarta Kota. Sementara tujuan Tanah Abang, Duri, Angke, hingga Jatinegara tidak dapat dilalui karena terdapat genangan air.
Akibatnya, penumpang yang harus melalui Stasiun Tanah Abang untuk sampai ke tempat kerja menjadi terlambat. Bahkan, mereka terpaksa mengurungkan niat berangkat kerja karena ketiadaan akses.
Titi (28), karyawan swasta di Jakarta, telah menunggu KRL tujuan Stasiun Duri selama lebih kurang empat jam sejak pukul 06.30 di Stasiun Bogor. Ia pun masih menunggu KRL untuk tetap berangkat kerja.
Baca juga : Banjir Jakarta Belum Usai
”Awalnya saya enggak sadar ada banjir di Jakarta. Tadi sudah sempat naik kereta sampai Stasiun Bojong, tetapi banyak yang bilang banjir, jadi saya balik lagi ke Stasiun Bogor. Sekarang saya bingung caranya ke kantor,” ucapnya.
Ada teman, kata Titi, yang menyarankan naik KRL dan turun di Stasiun Mangga Besar, tetapi ia pun khawatir masih ada genangan sehingga tetap saja tidak bisa sampai ke kantor. ”Teman-teman yang di Jakarta juga masih di rumah, enggak bisa ke kantor,” kata Titi.
Oki Permana (29), karyawan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di Tangerang, juga tidak bisa berangkat kerja. Ia pun sudah menunggu kereta tujuan Stasiun Duri untuk transit ke Stasiun Tangerang sejak pukul 07.00.
”Saya pulang 10 hari sekali, kemarin saya ingin ketemu istri dan anak. Hari ini sudah masuk kerja lagi, tetapi jadi bingung ini gimana cara berangkatnya. Kalau hanya sampai Manggarai, kan, masih jauh nyambung-nya dan belum tentu tepat waktu sampai sana,” ucap Oki.
Baca juga : BNPB Konfirmasi Banjir Terjadi di RSCM
Setelah menunggu hingga pukul 10.00, Oki akhirnya memutuskan menelepon kepala unit tempatnya bekerja dan mengabarkan dirinya tidak dapat berangkat kerja. Meski begitu, ia akan tetap berangkat ke Tangerang malam ini. ”Takutnya besok keadaannya kayak gini lagi, jadi nanti malam pasti berangkat,” katanya.
Mulai surut
Berdasarkan info @CommuterLine dari Twitter sekitar pukul 05.00, akibat adanya genangan air dampak hujan lebat, perjalanan KRL rute Bogor/Nambo/Depok ke Angke/Jatinegara, perjalanan hanya sampai Stasiun Manggarai. Kereta dari Stasiun Bogor masih belum melayani tujuan Tanah Abang hingga pukul 11.00.
Namun, sekitar pukul 10.30, @CommuterLine menginformasikankan genangan air di jalur 6 Stasiun Tanah Abang mulai surut. Perjalanan KRL rute Tanah Abang-Serpong/Parung Panjang/Maja/Rangkas Bitung (PP) dapat dilayani kembali di jalur 5 dan 6.
Sementara itu, berdasarkan informasi @TMCPoldaMetro, air dengan ketinggian 50 cm masih menggenang di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, dan juga di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara. Begitu pun di daerah Jakarta Barat, yakni di Jalan Daan Mogot.
Jalan Panjaitan, Jakarta Timur, juga masih tergenang air dengan ketinggian hingga 50 cm. Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, ketinggian air mencapai 80 cm. Para pengendara pun diimbau mencari jalur alternatif.
Warga yang terdampak banjir dan membutuhkan bantuan evakuasi dapat menghubungi Basarnas di 115 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta di 112. Nomor telepon penting yang dapat dihubungi adalah 021 345 9444 dan SMS Center nomor 085880001949.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan posko korban banjir. Ada lima posko yang disediakan, antara lain Posko Banjir Flobal Rescue di nomor 8355885 atau 99462699 dan Posko Banjir Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di nomor 8019210 atau 8019211.
Adapun Posko Banjir Komando Armada Barat TNI AL adalah 4243000, Posko SAR DKI Jakarta 34835118, dan Posko Banjir DKI Jakarta 021-8196945 atau 8197309. Sementara warga yang membutuhkan perahu karet untuk evakuasi dapat menghubungi 021 3901575.