Karyawan Toko dan Pedagang di Temanggung Jadi Sasaran Tes Cepat Massal
Tes cepat bagi pemudik, karyawan toko, karyawan SPBU, dan pedagang pasar di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai dilaksanakan. Sementara di Kota Magelang, seorang bayi sembilan bulan terdeteksi positif Covid-19.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Tes cepat bagi pemudik, karyawan toko, karyawan SPBU, dan pedagang pasar di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai dilaksanakan, Rabu (27/5/2020). Mengacu pada sasaran tersebut, tes cepat akan terus dilaksanakan secara bertahap dan ditargetkan tuntas Sabtu (30/5/2020).
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Temanggung Sumarlinah mengatakan, pemudik, karyawan toko, SPBU, dan pedagang pasar dipilih karena dianggap termasuk dalam kelompok rentan tertular Covid-19. ”Mereka rentan tertular karena memiliki riwayat melakukan perjalanan dan berinteraksi dengan banyak orang,” ujarnya, Rabu.
Saat ini, sebanyak 10.700 alat tes cepat telah didistribusikan ke 26 puskesmas di 20 kecamatan. Pada Rabu (27/5/2020), 11 kecamatan telah melaksanakan 747 tes cepat, di mana sebagian besar menyasar karyawan toko dan SPBU. Dari tes tersebut, 112 orang dinyatakan reaktif dan 635 orang lainnya nonreaktif.
Hasil tes cepat, menurut Sumarlinah, akan langsung diumumkan kepada perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. ”Dalam pemberitahuan itu, kami sekaligus menginformasikan bahwa karyawan tersebut nantinya akan dikarantina dan selanjutnya menjalani tes PCR,” ujarnya.
Tes cepat akan terus dilanjutkan secara bertahap dan direncanakan tuntas pada Sabtu (30/5/2020). Setelah memulai dengan melakukan tes pada karyawan toko dan SPBU, pada Kamis (28/5/2020) tes akan dilakukan terhadap pemudik dan pedagang pasar.
Tes cepat untuk pemudik dilakukan di puskesmas, sedangkan bagi pedagang dilakukan di posko Covid-19 di setiap pasar di Kabupaten Temanggung.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung Gotri Wijianto mengatakan, pada Rabu (27/5/2020) di Kabupaten Temanggung masih terus terdata tambahan kasus baru. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terdata bertambah tiga orang sehingga total sebanyak 43 orang.
Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal bertambah satu orang sehingga total korban meninggal terdata 11 orang. Menurut Gotri, satu PDP yang meninggal tersebut adalah karyawan salah satu bank di Kecamatan Kandangan yang baru diketahui mengalami gejala sakit seminggu sebelum meninggal.
”Seminggu sebelum meninggal, dia diketahui sakit gigi dan sesak napas,” ujarnya. Sempat dirawat selama satu hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung, yang bersangkutan akhirnya meninggal pada Rabu (27/5/2020).
Sementara itu, seorang bayi berusia sembilan bulan asal Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, terkonfirmasi positif Covid-19. Dia diduga tertular dari ayahnya yang baru sebulan lalu pulang dari Riau. Menindaklanjuti kasus tersebut, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto, mengatakan, pihaknya mulai memeriksa kedua orangtuanya.
“Kami akan secepatnya melakukan pengambilan usap tenggorok dari ayah dan ibunya, dan akan mengirimkannya untuk segera diuji di laboratorium,” ujarnya, Rabu (27/5/2020).
Bayi tersebut sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar, Kota Magelang, sejak Senin (25/5/2020). Sebelumnya, dia masuk rumah sakit dengan gejala demam, flu, serta buang air besar (BAB) cair.
Dengan kondisi bayi yang sudah berstatus sebagai pasien positif Covid-19, maka ibunya pun secara otomatis berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG). Di ruang isolasi di rumah sakit, bayi ini pun masih ditemani oleh ibunya.
Selain bayi tersebut, Kota Magelang juga mendapatkan tambahan satu pasien positif Covid-19 baru, seorang laki-laki berusia 64 tahun, asal Kecamatan Magelang Utara. Terkait deteksi dini penularan Covid-19, lanjut Majid, pihaknya tidak lagi berencana melakukan tes cepat dalam waktu dekat. Selain karena keterbatasan alat tes cepat yang dipasok pemerintah pusat, tes cepat dinilai tidak sepenuhnya tepat karena hasilnya dinilai kurang akurat.
“Upaya yang menurut kami lebih penting untuk dilakukan adalah dengan melacak riwayat perjalanan dan kontak, serta menindaklanjutinya dengan langsung melakukan tes PCR,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Magelang, sebelumnya sempat melakukan tes cepat pada pedagang pasar dan karyawan toko di empat lokasi di Kota Magelang, pada Sabtu (23/5/2020). Tes cepat dilakukan terhadap 202 orang dan semuanya menunjukkan hasil nonreaktif.